Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2010

Dongeng tentang Sejarah

Kepalanya yang selalu dipukul-pukul oleh benda tumpul semenjak masih dalam kandungan itu membuat otaknya sangat kurang cerdas. Jangankan memahami, menghafal saja sudah susah minta ampun. Hampir semua nilai rapornya merah, namun karena orang tuanya adalah seorang yang berdarah biru yang memiliki sawah luas, maka warna merah rapornya bisa diganti dengan warna hitam. Ganti warna tinta harus bayar dong kata gurunya waktu itu dengan wajah memelas, maklum saat itu gaji guru sudah sangat minim, sehingga tinta saja menjadi persoalan yang amat harus dipertimbangkan sisi finasialnya. Meskipun semua pelajaran ia benci, tapi yang paling dibencinya adalah sejarah. Mendongeng saja kok harus sekolah katanya ketika ditanya mengapa ia membenci sejarah. Dalam kamusnya, sejarah adalah menghapal dongeng, kemudian mendongengkannya kepada orang lain, lain tidak. Dan memang begitulah seharusnya sejarah dipelajari kata seorang guru besar ilmu perdongengan. Nasib manusia seringkali tidak sejalan searah den