Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2011

bangku

Tuanku, saat surat ini hamba tulis, hamba tidak tahu apakah hamba dalam keadaan sadar ataukah tertidur seperti beberapa waktu yang lalu. Tentulah tuanku tahu akan sebab-sebab hal itu. Bukankah bangku yang hamba duduki ini cukup nyaman untuk raga tua ini. Oleh karena itu hamba berharap tuanku berkenan memberi sejumput maaf. Tuanku, sebagaimana asal mualanya, bangku ini diciptakan dengan amat sangat nyaman. Suatu kenyamanan yang mungkn hanya bisa ditandingi oleh syurgamu tuanku. Empuknya melebihi dada gadis-gadis muda yang sering kelayapan di malam hari melalaikan tugasnya untuk mengerjakan pekerjaan rumah yang ditugaskan oleh guru mereka pada siang harinya. Kenyamanan yang diberikan oleh bangku ini tuanku, mampu menghisap sang waktu, sehingga hamba merasa hanya beberapa jam saja tidur di bangku ini. Namun menurut laporan orang-orag yang menjadi bawahan langsung hamba, ternyata hamba sudah tertidur di kuris ini selama dua kali sekian tahun, suatu masa yang menurut tata aturan, seharusny

Jam Dinding yang Berdetak

(menjinakkan Maslow dalam satu malam) Jam dinding yang berdetak merupakan sebuah naskah teater karya Nano Riantiarno yang berkisah seputar kehidupan keluarga ekonomi lemah yang tinggal di lingkungan pemukiman miskin dan para pensiunan. Melibatkan enam karakter dalam dua buah adegan. Keenam tokoh itu antara lain Thomas Pattiwael seorang ayah berumur kira-kira 45 tahun, Marie Pattiwael, istri berumur kira-kira 43 tahun, Benny, Anak Lelakinya, Magda, Anak perempuannya (kakak Benny), Oma, Seorang nenek tetangga mereka dan Polisi. Thomas dan Marie menjalani pernikahannya selama 25 tahun menjelang peristiwa. Dengan mengikuti jalan cerita yang dibangun oleh Nano melalui sebuah kesibukan keluarga miskin di pagi hari, nampak seubuah tema besar untuk menjungkir balikkan teori piramida kebutuhan yang dibangun oleh Maslow. Konon teori ini sebenarnya belum cukup untuk disebut sebagai sebuah teori melainkan hanya setingkat hipotesis sahaja . Anehnya, di Indonesia, piramida Maslow dianggap sebag