Postingan

Menampilkan postingan dari 2010

Dongeng tentang Sejarah

Kepalanya yang selalu dipukul-pukul oleh benda tumpul semenjak masih dalam kandungan itu membuat otaknya sangat kurang cerdas. Jangankan memahami, menghafal saja sudah susah minta ampun. Hampir semua nilai rapornya merah, namun karena orang tuanya adalah seorang yang berdarah biru yang memiliki sawah luas, maka warna merah rapornya bisa diganti dengan warna hitam. Ganti warna tinta harus bayar dong kata gurunya waktu itu dengan wajah memelas, maklum saat itu gaji guru sudah sangat minim, sehingga tinta saja menjadi persoalan yang amat harus dipertimbangkan sisi finasialnya. Meskipun semua pelajaran ia benci, tapi yang paling dibencinya adalah sejarah. Mendongeng saja kok harus sekolah katanya ketika ditanya mengapa ia membenci sejarah. Dalam kamusnya, sejarah adalah menghapal dongeng, kemudian mendongengkannya kepada orang lain, lain tidak. Dan memang begitulah seharusnya sejarah dipelajari kata seorang guru besar ilmu perdongengan. Nasib manusia seringkali tidak sejalan searah den

Punah

Desa itu ramai sekali. Rumah-rumah penduduk begitu rapat memanjang mengikuti kemana jalan mengarah. Berbagai fasilitas umum dan ruang terbuka telah tersedia secara lengkap. Demikian pula dengan saran ibadah. Singkat kata, desa itu benar-benar dibangun dengan perencanaan yang matang. Namun yang mengherankan adalah tidak nampak seorang manusiapun yang menghiasi jalanan maupun fasilitas-fasilitas umum. Desa itu nampak seperti sebuah pemukiman mati. Dan ternyata desa itu memang desa mati. Kini yang tinggal di desa itu hanya kepala desa yang sudah menjabat selama tiga setengah periode. Sebenarnya hal ini tidak dibenarkan menurut undang-undang yang berlaku di desa itu. Akan tetapi tidak ada seorangpun yang mau menjadi pengganti dirinya menjadi kepala desa. Pilkades sudah digelar menjelang berakhirnya masa tugas sang kepala desa, akan tetapi tidak ada seorangpun yang mendatangi tempat pemungutan suara. Sebab memang penghuni desa itu kini tinggal orang-orang tua yang sudah jompo, atau minimal

Otak

Tempat pembuangan akhir di kota ini nampak semakin penuh dan bau. Beberapa bulan belakangan ini, muncul jenis sampah baru yaitu otak. Orang-orang di kota ini merasa otak sangat memberatkan kepala mereka sehingga mereka membuangnya di tempat sampah. Pada awalnya banyak pemulung yang mengambilnya untuk dijual kembali dengan harga yang memadai, namun akhirnya mereka enggan memulung sebab otak sudah tidak laku lagi, bahkan beberapa pemulungpun saat ini sudah membuang otaknya sendiri karena merasa capek harus memanggulnya ke mana-mana. Jika kau seorang yang efisien dan hemat tenaga, maka buanglah otakmu itu dan biarkan kepalamu kosong. Dengan begitu kau akan merasa dunia ini serasa lebih indah daripada biasanya. Konon dahulu kala, otak adalah hal yang paling berharga bagi manusia di kota ini. Mereka tak enggan mengupas batok kepalanya untuk memamerkan otaknya yang selalu berputar itu. Semakin cepat berputar, maka semakin tinggi nilai otak itu, dan pemiliknya tentu saja akan semakin

Sorganisasi kota

Semua laki-laki menghendaki semua perempuan selain ibu dan anaknya menjadi pelacur. Inilah yang membuat Bujono membuka sekolah pelacuran, yaitu seolah singkat setara diploma satu yang dipersiapkan untuk mendidik wanita-wanita menjadi pelacur profesional yang memahami dan menghayati etika profesi. Untuk tenaga pegajar, ia sudah mempersiapkan beberapa praktisi dari berbagai lokalisasi terkenal di seluruh negeri. Beberapa waktu yang lalu, ia sudah mendekati pejabat-pejabat terkait untuk mengurus perijinan dan menyewa beberapa beking dari kalangan terkait juga yang biasanya juga menjadi beking di berbagai pantai pijat dan arena perjudian yang dibungkus dalam kemasan arena ketangkasan. Beberapa industri tersebut di atas memang sudah menjadi pemandangan sehari-hari di negeri itu. Kemana mata memandang, maka di situ pula mata akan membentur panti pijat plus maupun super plus. Konon katanya, para pengusaha di kota ini memang didorong untuk mendirikan tempat-tempat tersebut sebab banyak p

laku kritis

Sedulur.., jika suatu aktifitas rutin dilakukan tanpa berbarengan dengan rasa kritis, maka ia akan menjelma menjadi aktifitas dangkal yang miskin makna. Hal yang sama berlaku untuk ritual ibadah rutin kita. Ia tak lagi bersandar pada nilai-nilai luhur dimana ia harus ada, melainkan menempel pada sebuah keajegan yang tak lebih dari sekedar "daripada tidak". Jalan Kopi ~ 06:00

angkuh

Poro rawuh, harga diri nan angkuh bukan muncul secara ujug-ujug, namun melalui proses panjang yang terakumulasi oleh waktu. Kesuksesan masa lalu bisa saja menjadi pondasi yang kokoh bagi bercokolnya bangunan keangkuhan. Jika demikian adanya, maka kesuksesan yang pada hakekatnya adalah karunia telah berubah menjadi bencana jika yang bersangkutan terperangkap dalam jeratan masa lalu tanpa laku kritis. Jalan Kopi 19:00

kasunyatan

Kasunyatan dalam bahasa Indonesia bisa diterjemahkan menjadi kenyataan atau realitas. Namun penerjemahan ini sertamerta menghilangkan nilai spiritual dari kata ini. Kasunyatan berasal dari bahasa India, tepatnya kata sunyat yang berarti kosong, sunyi atau hampa. Suatu konsep yang mudah kita temukan dalam agama-agama timur. Muatan spiritual yang bisa kita tangkap melalui napak tilas bahasa ini adalah bahwa realitas hanyalah kekosongan belaka. Jejak ilmiah tentang hal ini bisa kita temui dalam 'postrealitas' karya Yasraf Amir Piliang, sementara jejak ideologisnya nampak dalam semua kitab suci agama-agama. Jalan Kopi, Ahad 17 Oktober 2010, 13:36

Sakmadyo

Adalah sebuah pandangan hidup dalam tradisi jawa yang menganjurkan agar manusia menempuh hidup dengan sewajarnya. Wajar dalam arti sesuai dengan titah dan peran yang diemban saat ini. Seorang bupati, wajarnya adalah bekerja untuk kepentingan memakmurkan rakyat dalam lingkup wilayahnya. Adalah sewajarnya bagi seorang wakil rakyat untuk hidup dan bersikap sebagai seorang wakil yang memperjuangkan hak-hak yang diwakilinya. Seorang guru sewajarnya adalah mengubah dan menyadarkan anak didiknya untuk bertindak dan bersikap sebagaimana yang ia yakini idealnya. Demikian selanjutnya dan seterusnya. Timpangnya nilai kewajaran dalam kehidupan akan menimbulkan goncangan dalam masyarakat. Seorang wakil rakyat yang berperan seperti pedagang hanya akan menciptakan sebuah malapetaka, demikian selanjutnya dan seterusnya. Artinya, setiap dari kita memiliki peran yang berbeda-beda sesuai dengan titah apa yang sedang kita emban saat ini. Titah tersebut membawa berbagai macam kewajiban yang harus dilaksana

Demokrasi Kita

Secara sederhana, demokrasi dapat kita katakan sebagai suatu pemerintahan yang pro rakyat, sebab memang berasal dari rakyat itu sendiri. Untuk mencapai hal itu, dibentuklah sistem yang menghindari penumpukan kekuasaan pada satu lembaga saja, maka kemudian dikenal istilah trias politika. Selain itu, mekanisme pemilihan juga dibuat sedemikian rupa untuk menghasilkan suatu rezim pemerintahan yang baik. Secara sederhana pula, kita dapat mengatakan bahwa proses pemilihan rezim, harus melalui mekanisme yang bebas, dimana konstituen dijamin kebebasannya dalam memberikan hak pilih. Kebebasan ini meniscayakan minimal dua hal, yaitu terbukanya akses informasi yang luas terhadap pilihan yang dihadapi dan kemandirian dalam menentukan pilihan. Dalam dataran konsep, kedua hal tersebut di atas tertuang dalam pelaksanaan pemilu yang luber dan jurdil. Bahkan pelaksanaan pemilu di negara kita belakangan ini juga melibatkan berbagai unsur swasta sukarela yang melakukan pengawasan. Namun mekanis

khutbah

oleh Ust. Sirojuddin, S.Th.I* بسم الله الرحمن الرحيم الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر كبيرا والحمدلله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا الحمد لله الذى وفقنا لإتمام شهر الصيام وأعاننا على الصيام والقيام وجعلنا من خير امة أخرجت للناس. أحمده على توفيقه وهدايته. أشهد أن لا اله إلا الله وحده لا شريك له الملك الحق المبين. وأشهد أن سيدنا ونبينا محمدا عبده ورسوله خاتم النبيين اللهم فصل وسلم على سيدنا محمد المشفع في المحشر وعلى اله وأصحابه ومن بملته أشتهر الله أكبر الله أكبر الله أكبر عباد الله... اوصيكم ونفسي بتقوى الله اتقوا الله واعلموا أن هذا يوم عيد وسرور وإعتاق من النار واجور . Hadirin hadirot sidang jamaah shalat Id yang dirahmati Allah Lebih dahulu saya berwasiat kepada diri saya sendiri dan kepada saudara-saudara sekalian, marilah kita semua bertaqwa kepada Allah SWT dengan ketaqwaan yang sebenarnya. Caranya adalah dengan mematuhi segala firmanNya yakni dengan melaksanakan apa-apa yang diperintahkan dan menjauhi semua

khutbah idul fitri I

oleh Ust. Sirojuddin S.Th.I * الله أكبر الله أكبر الله أكبر الحمد لله الذى جعل العيد ضيافة للأنام أشهد أن لا اله الا الله وحده لا شريك له الذى جعله من أعطم شعائر الاسلام وأشهد أن محمدا عبده ورسوله رسول أمر بإقامة الجمع والأعياد فى أمصار المسلمين والبلاد. اللهم صل وسلم وبارك على عبدك ورسولك النبي الامي سيدنا محمد عدد اهل القرى والبواد وعلى اله وصحبه ومن تبعهم بإحسان الى يوم التناد أما بعد فيأيها المسلمون إتقوا الله حق تقاته واعلم أن يوم العيد يوم الكرامة والمزيد ويوم البراكة والمغفرة من الله المجيد فمجدوه حق التمجيد بالتكبير والتهليل والتحميد وليس العيد لمن لبس الجديد وإنما العيد لمن طاعته تزيد ولمن هو عن المعاصي بعيد Hadirin yang berbahagia, Marilah kita selalu berusaha meningkatkan takwa kepada Allah dengan berusaha menjalankan semua perintahnya. Perintah yang suka tidak suka harus dilaksanakan yang disebut wajib ataupun perintah yang alangkah baiknya jika dilaksanakan (sunat), demikian pula berusaha menjauhi segala larangannya baik larangan yang harus diti

Paguyuban Anjing

Konon kabarnya, sekumpulan anjing yang lari dari kota mencoba membujuk kawan-kawannya di desa untuk mendirikan paguyuban anjing kota dan anjing desa. Mereka berkumpul di sebuah bangunan bekas sebuah pabrik gula yang ditutup akibat dibakar oleh massa petani tebu karena anjloknya harga tebu akibat dibukanya kran impor gula dari Thailand. Anjing-anjing dari kota nampak lebih mendominasi perdebatan dalam pemilihan ketua paguyuban tersebut, maklum mantan juragan mereka adalah pejabat kelas menengah yang memiliki kekayaan hampir sama dengan presiden, sehingga mereka memberi anjing-anjing mereka sebuah televisi sebagai hiburan. Dari televisi itulah anjing-anjing kota belajar cara berdebat dalam suatu forum sebagaimana anggota dewan berdebat dalam menyusun undang-undang. Berbeda dengan anjing-anjing desa yang cenderung diam dan manggut-manggut karena mereka juga lugu-lugu seperti majikan mereka. Setelah melalui proses yang panjang, akhirnya terpilihlah seekor anjing yang besar dan berbulu halu