Punah
Desa itu ramai sekali. Rumah-rumah penduduk begitu rapat memanjang mengikuti kemana jalan mengarah. Berbagai fasilitas umum dan ruang terbuka telah tersedia secara lengkap. Demikian pula dengan saran ibadah. Singkat kata, desa itu benar-benar dibangun dengan perencanaan yang matang. Namun yang mengherankan adalah tidak nampak seorang manusiapun yang menghiasi jalanan maupun fasilitas-fasilitas umum. Desa itu nampak seperti sebuah pemukiman mati. Dan ternyata desa itu memang desa mati. Kini yang tinggal di desa itu hanya kepala desa yang sudah menjabat selama tiga setengah periode. Sebenarnya hal ini tidak dibenarkan menurut undang-undang yang berlaku di desa itu. Akan tetapi tidak ada seorangpun yang mau menjadi pengganti dirinya menjadi kepala desa. Pilkades sudah digelar menjelang berakhirnya masa tugas sang kepala desa, akan tetapi tidak ada seorangpun yang mendatangi tempat pemungutan suara. Sebab memang penghuni desa itu kini tinggal orang-orang tua yang sudah jompo, atau minimal ...