Sorganisasi kota


Semua laki-laki menghendaki semua perempuan selain ibu dan anaknya menjadi pelacur. Inilah yang membuat Bujono membuka sekolah pelacuran, yaitu seolah singkat setara diploma satu yang dipersiapkan untuk mendidik wanita-wanita menjadi pelacur profesional yang memahami dan menghayati etika profesi. Untuk tenaga pegajar, ia sudah mempersiapkan beberapa praktisi dari berbagai lokalisasi terkenal di seluruh negeri. Beberapa waktu yang lalu, ia sudah mendekati pejabat-pejabat terkait untuk mengurus perijinan dan menyewa beberapa beking dari kalangan terkait juga yang biasanya juga menjadi beking di berbagai pantai pijat dan arena perjudian yang dibungkus dalam kemasan arena ketangkasan.

Beberapa industri tersebut di atas memang sudah menjadi pemandangan sehari-hari di negeri itu. Kemana mata memandang, maka di situ pula mata akan membentur panti pijat plus maupun super plus. Konon katanya, para pengusaha di kota ini memang didorong untuk mendirikan tempat-tempat tersebut sebab banyak pihak terkait yang belum mendapat jatah beking sehingga terjadi kesenjangan pendapatan di antara mereka. Hal ini tentu sangat berbahaya bagi kesatuan dan persatuan pihak-pihak yang bersangkutan tersebut yang sudah barang tentu juga mengancam persatuan dan kesatuan negeri kesatuan ini. Tentu saja dorongan ini mendapat sambutan yang tiada terkira dari para pengusaha tersebut, apalagi sarana perijinan benar-benar diperlancar selancar-lancarnya dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Kini, jika anda yakin anda nanti akan menjadi penghuni neraka jahannam paling bawah selama-lamanya, maka anda harus mencicipi surga dunia di kota ini terlebih dahulu hingga anda tidak menyesal dan mati penasaran, sebab konon katanya kenikmatan yang ditawarkan di sini tidak kalah dengan sorga yang ada setelah anda mati nanti. Dan jika anda yakin anda adalah salah satu penghuni sorga selama-lamanya, maka tidak ada salahnya pula anda mencicip sedikit sorga yang di buka di dunia ini. Walikota bahkan telah mengkampanyekan Visit Paradise 2012, maksudnya, jika anda benar-benar ingin merasa di sorga, maka datanglah ke kota ini.

Latar belakang lingkungan industri ini membuat Bujono mantap dengan proyek barunya mendirikan sekolah pelacuran. Sebab tulang punggung industri sorga ini harus didukung oleh prakti-praktik yang berlandaskan teori-teori akademik dan sekolah pelacuran adalah solusinya. Buaknkah ini menjamin kontinyuitas predikat sorga untuk kota ini. Setelah berhasil nanti Bujono merasa harus ada orang yang menuliskan namanya sebagai salah satu penjaga predikat kota sorga yang layak dibangunkan musium setetlah meninggal dunia.

Menurutnya, bisnis yang akan ia geluti ini tidak muncul secara tiba-tiba, namun melalui sebuah riset yang panjang dan lama. Beberapa tahun belakangan ini ia memang telah mempelajari beberapa kasus pidana yang muncul dari merebaknya video-video pelajaran saru itu secara bebas tanpa diimbangi dengan kesadaran akan harga ekonomis sebuah barang. Kondisi ini membuat Bujono prihatin, sebab peluang besar ternyata disia-siakan begitu saja oleh para pelaku dan korban pidana itu. Menurut hitung-hitungannnya, sejumlah kasus yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir ini jika dikomersialisasikan akan setara dengan 15 miliar dolar. “sebab diantara pelakunya sebagian besar adalah the first (baru pertama kali, red) dan artis terkenal yang bila dikomersialisasikan menurut penilaian saya harganya mahal, tapi sayangnya kesadaran mereka akan profesi pelacur itu sangat kurang sehingga mereka menyia-nyiakan potensi penghasilan sebesar itu..” katanya seolah menyesalkan. “Itu hanya lima bulan terakhir lho ya, anda bisa bayangkan berapa nilainya jika itu dihitung setahun saja..” katanya menambahkan. “ Dan inilah yang menjadi keprihatinan saya sehingga saya nekad untuk mendirikan sekolah ini, minimal mereka melek uanglah ya.. jangan dibuat gratis barangnya, dan kami akan mencari pelanggan yang benar-benar sanggup membeli sesuai dengan kaulitas barang” imbuhnya seolah-olah ia merasa kehilangan barang berharganya.

“Jadi pada intinya saya hanya menangkap peluang ya, itukan sudah banyak yang beredar dikalangan pelajar dan mahasiswa, nah mereka yang sudah memiliki pengetahuan dasar dari video-video pelajaran kenikmatan itu jangan sampai melupakan nilai materi dari barang miliknya, sebab kami menghargai tinggi itu barang milik mereka, kami punya jaringan yang luas, link-link di senat juga cukup banyak. Mereka-mereka ini kan pasar potensial. Pada intinya kami hanya mencoba menghargai apa yang seharusnya dihargai, itu saja” katanya dalam jumpa pers di depan kantor walikota setelah ia melakukan pertemuan empat mata dengan pihak terkait.

Seorang pakar ekonomi kenikmatan memuji langkah kreatif Bujono. “Inikan industri tua, sejak zaman es pun manusia memiliki potensi untuk melakukan transaksi ini. Cuma sayangnya tidak banyak orang yang memiliki ide cerdas seperti pak Bujono. Saya pikir dampak sistemiknya juga luas ya. Kalau kita mengikuti hasil studi pak Bujono yang mengatakan bahwa potensi pendapatan yang terbuang dalam lima bulan saja adalah seperti itu, tentu ini menjadi solusi yang bagus untuk menggenjot pendapatan asli daerah. Coba anda lihat, anggota senat yang studi banding itu sebenarnya hanya ingin memuaskan nalar purbanya saja, mereka tidak puas dengan layanan khas kita yang belum professional, makanya mereka lari. Coba bila kita sudah memiliki sekolah pelacuran, maka layanan akan menjadi lebih professional. Uang rakyat yang terbuang sia-sia untuk ke luar itu nanti kan terserap di sini.., belum lagi nanti bila sekolah pak Bujono berhasil mendapat ISO, kan banyak juga anggota senat luar negeri yang masuk untuk studi bandng di sini. Jadi dampak makronya lumayan besar. Anda juga lihat potensi kita, yang belum professional saja di luar negeri itu laris lho, lihat di Saudi, kan nggak ada ceritanya tenaga kerja dari Malaysia atau Philipina digituin. Tapi kalo orang kita, bukan lagi pernah tapi banyak seqale… sebenarnya pejabat-pejabat kita paham hal itu, makanya reaksinya kan lamban banget. Mereka itu bangga lho kalo di forum-forum internasional mereka tegak kepala, ini lho bosnya orang-prang yang digituin sama manjikannya di Saudi. Orang kita jadi rebutan, dan itu dimana-mana.

Untuk sementara, target pasar yang akan dibidik oleh Bujono adalah pasar lokal yaitu tamatan SMU dan sederajat di kota ini maupun para praktisi yang merasa bahwa prakteknya sudah ketinggalan dan mulai kehilangan konsumen. Tiga tahun ke depan, diharapkan pasarnya akan diperluas ke beberapa lokalisasi-lokalisasi besar diseluruh negeri. Beberapa penjajagan sudah dilakukan oleh Bujono termasuk penjajagan kesediaan pengajar tamu dari beberapa pusat industri surga ini. Tahun ini diperkirakan ia akan membuka konsentrasi Layanan Prima dan Manajemen Pusat Layanan. Untuk yang pertama dikhususkan kepada para fresh graduate dan praktisi yang butuh dukungan teori sementara yang kedua ditujukan untuk para pengelola bisnis. Sekolah ini diharapkan menjadi salah satu ikon kota ini yang medukung program sorganisasi kota.

Jalan Kopi, 25 November 2010

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jam Dinding yang Berdetak

Dhoroba Zaidun ‘Amron*

Atheis