Sakmadyo

Adalah sebuah pandangan hidup dalam tradisi jawa yang menganjurkan agar manusia menempuh hidup dengan sewajarnya. Wajar dalam arti sesuai dengan titah dan peran yang diemban saat ini. Seorang bupati, wajarnya adalah bekerja untuk kepentingan memakmurkan rakyat dalam lingkup wilayahnya. Adalah sewajarnya bagi seorang wakil rakyat untuk hidup dan bersikap sebagai seorang wakil yang memperjuangkan hak-hak yang diwakilinya. Seorang guru sewajarnya adalah mengubah dan menyadarkan anak didiknya untuk bertindak dan bersikap sebagaimana yang ia yakini idealnya. Demikian selanjutnya dan seterusnya.
Timpangnya nilai kewajaran dalam kehidupan akan menimbulkan goncangan dalam masyarakat. Seorang wakil rakyat yang berperan seperti pedagang hanya akan menciptakan sebuah malapetaka, demikian selanjutnya dan seterusnya.
Artinya, setiap dari kita memiliki peran yang berbeda-beda sesuai dengan titah apa yang sedang kita emban saat ini. Titah tersebut membawa berbagai macam kewajiban yang harus dilaksanakan untuk menjamin berlangsungnya kehidupan yang seimbang dan harmonis.

Bogatama, Selasa, 14 September 2010/5 Syawal 1431 H 12:28

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jam Dinding yang Berdetak

Dhoroba Zaidun ‘Amron*

Atheis