Surti, Tedjo dan Pemerintah

Saya tidak ingat betul kapan lagu Surti Tejo muncul, namun seingat saya, lagu ini rilis tahun 2000 atau 2001. Awalnya, ketika saya mengikuti lirik lagu ini, yang muncul adalah lirik-lirik jorok yang mengumbar suasana mesum. Namun bila ditelaah lebih lanjut, kekuatan lagu ini justru bukan pada aroma mesum lirik-liriknya, melainkan justru nilai kritisnya atas fenomena sekitar. Minimal ada tiga hal yang dapat saya tangkap dari suara serak kering vokalisnya, yaitu:

Pendidikan
Lagu ini mencoba melihat betapa rendahnya pendidikan masyarakat pedesaan. Kesan ini dapat kita lihat dalam lirik “..mereka saling mencinta sejak lulus SD”. Lirik ini bukanlah untuk menonjolkan panjangnya waktu pacaran yang dimulai sejak lulus SD,bukan pula mengeksplor kesetiaan seorang kekasih, tapi lebih menekankan kata “SD”, yang artinya memang itulah pendidikan tertinggi dari Surti dan Tejo. Makna inilah yang kemudian membantu untuk memahami poin kedua.

Ekonomi
Sebagai seorang lulusan SD saja, Tejo merantau ke kota untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Ini sekaligus menunjuk hidung pemerintah akan kegagalannya membangun ekonomi pedesaan. Sumber daya desa diserap habis-habisan oleh kekuatan kota sehingga muncullah urbanisasi besar-besaran. Bisa kita pahami apa selanjutnya yang dialami oleh Tejo ketika hanya berbekal pendidikan SD merantau ke kota.

Moral
Bagi orang sepeti Tejo, kota bukanlah sesuatu yang mampu memenuhi kebutuhan ekonominya, namun sebaliknya justru merusak moral “lugu”nya. Jika kita perhatikan lirik ini “…hilang tejo yang ngampung lugu dekil tapi surti suka, berganti tejo yang gaul yang funky yang doyan ngucapin embel”, maka jelas bahwa urbanisasi dalam kasus ini merusak moral luhur seorang anak kampong seperti tejo.

So what?
Bermula dari kegagalan pemerintah dalam menciptakan pendidikan yang baik dan dapat dijangkau oleh rakyat, ditambah dengan kegagalan dalam menciptakan lapangan kerja yang menjangkau semua sudut-sudut desa, maka dampak akhirnya adalah rusaknya moral masyarakat. Jamrud telah melihat fenomena ini dengan baik bahkan menggubahnya menjadi sebuah lagu yang indah. Bravo Jamrud

Gedung Meneng, 8 Juni 2010

Komentar

  1. 蘭「ネクストコナンズヒント!」
    コナン「バイク!」
    コナン「関係のない教えるために当たるというもの」
    蘭「引き寄せる見に行った浸かっている」

    BalasHapus
  2. 蘭「ネクストコナンズヒント!」
    コナン「カーペット!」
    コナン「次回はなんという友情どうやら一部あってる!」
    蘭「空っぽなんか良かったね」
    コナン「見ているのはこれでいいよ」

    BalasHapus
  3. 蘭「ネクストコナンズヒント!」
    コナン「カーペット!」
    コナン「次回はなんという友情どうやら一部あってる!」
    蘭「空っぽなんか良かったね」
    コナン「見ているのはこれでいいよ」

    BalasHapus
  4. wahhh keren nihh analisisnya... ada ilmu semiotikanya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jam Dinding yang Berdetak

Dhoroba Zaidun ‘Amron*

Atheis