Lenyapnya Nilai
Nilai mulai hilang dari kebudayaan semenjak dunia mengalami transisi dari industri menuju pasca industri. Dekonstruksi, postrukturalis, dan postmodern adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas hilangnya nilai. Dalam era pasca industri, batas-batas yang memisahkan antar entitas kebudayaan telah dihilangkan. Semua aspek telah kehilangan kemurniannya dan menciptakan suatu bentuk baru yang hybrid dan mutan. Dalam seni misalnya, saat ini yang berkembang adalah seni rendah (massal) yang sangat tidak menghargai orisinalitas, memuja plagiasi dan merayakan repro yang semuanya mengikuti logika komoditas. Tuhan dalam masyarakat seperti ini telah digantikan oleh hasrat.
Perselingkuhan agama dengan budaya pop nampaknya terasa sangat terencana. Ada semacam desain global yang mencoba mengarahkan laju peradaban. Perselingkuhan tersebut pada akhirnya meggeser posisi nilai dari kehidupan manusia. Jangka panjangnya, setelah makna menghilang, manusia dapat dikendalikan melalui logika komoditas. Siapa dibaliknya agenda besar ini? Yahudikah? Wallahu a’lam. Idealnya saat ini tekologi internal manusia mulai menggantikan tekologi eksternal.
Dugaan cak Nun akan adanya kekuatan-kekuatan yang mengkooptasi proses berkebudayaan di Inonesia nampaknya mendapatkan pembenaran ilmiah dari Yassraf Amir Piliang (baca transpolitika hal 90)
28 Agustus 2009.
Komentar
Posting Komentar